Our Blog

Mahadi Sinambela: Menteri Pertama Dari Marga Sisingamangaraja

Disetujui, Dana Olahraga dari Cukai Rokok

Jakarta, Kompas

Sementara soal Dana Masyarakat untuk Olahraga (Damura) sedang menunggu keputusan akhir dari DPR RI, Menpora Mahadi Sinambela mencari solusi baru dengan meminta persetujuan Presiden agar dana untuk olahraga dikeluarkan dari cukai rokok. Menurut Mahadi Sinambela, Presiden Abdurrahman Wahid dapat menerima cara itu dan minta agar dibicarakan dengan menteri terkait.

"Saya telah mengirim surat kepada Menteri Keuangan Bambang Sudibyo dan Menko Ekuin Kwik Kian Gie. Semua proses sedang berjalan, mudah-mudahan mereka memberi kesempatan pada kita untuk mendapat cukai dari rokok. Besarnya Rp 5 sampai Rp 10 sebatang," katanya usai membuka Turnamen Catur "Enerpac Fair Play Open Turnament" di Sekolah Catur Utut Adianto, Jl Siliwangi, Bekasi, Kamis (9/3) sore.

Mahadi Sinambela menyebutkan, usaha yang ia lakukan bukan tandingan dari usaha yang dibuat PT Mutiara Mandala Mahardika (Tiga M) dengan proyek Damura. Melainkan sama berusaha mencari cara terbaik mengumpulkan dana untuk olahraga. "Damura biarkan saja berjuang sendiri, dan kita berusaha pula sendiri," katanya.

Menurut dia, dana yang diperjuangkannya seandainya nanti berhasil, kemungkinan tidak hanya untuk olahraga. "Bisa juga sebagian untuk keperluan pemuda," katanya. Ketika ditanya kira-kira berapa banyak dana yang bisa dikumpulkan setiap tahun dengan cara dan pungutan sebesar itu, ia menyebutkan belum sampai pada penghitungan angka.

Menyinggung masalah Damura yang masih kontroversial, Mahadi Sinambela mengatakan bahwa pihaknya sedang menunggu keputusan akhir dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan DPR RI. "Kalau mereka nanti setuju, ya kita jalankan. Tetapi kalau malah melarang, larangannya itu yang kita jalankan," tambah Mahadi Sinambela.

Menpora mengatakan, pihaknya pada prinsipnya setuju penggalangan dana dari masyarakat untuk olahraga. "Namun pertimbangan kita untuk meneruskan atau tidak adalah reaksi masyarakat. Kalau masyarakat menolak, sudah tentu tidak kita laksanakan sebab yang menilai itu adalah mereka."

Dalam sambutannya, Mahadi Sinambela mendukung kepemimpinan Machnan R Kamaluddin yang menggantikan Bambang N Rachmadi (mengundurkan diri) sebagai ketua umum PB Percasi periode 1999-2003. "Saya melihat padanya figur yang punya pengabdian dan bisa mengangkat prestasi catur ke tingkat yang lebih baik," katanya.

Menurut Sinambela, saat ini sangat diperlukan orang-orang yang punya kecintaan besar terhadap pembinaan olahraga. "Kita tidak memerlukan lagi orang yang hanya mau menumpang untuk mencari popularitas melalui olahraga. Kita tidak ingin orang yang tidak datang rapat, tetapi tampil bila ada acara apalagi kalau menghadap Presiden. Kita ingin orang yang benar-benar menghayati olahraga," katanya.

Dia juga mengimbau induk organisasi olahraga agar tidak lagi memilih pimpinan yang merangkap memimpin beberapa cabang olahraga. "Memimpin dua sampai empat cabang tidak lagi kita inginkan untuk masa akan datang, sebab tidak akan memberikan pekerjaan yang maksimal. Pilihlah orang yang benar-benar menghayati dan bisa bekerja," katanya.

Turnamen Catur Terbuka Enerpac Fair Play diikuti 182 pecatur dari 10 daerah. Beberapa daerah seperti Jabar, DKI Jakarta, Jatim, dan Sumsel, menurunkan tim PON XV-nya. Penyelenggara PB Percasi untuk pertama kali menerapkan peraturan khusus Percasi yang akan memberikan sanksi pada pecatur yang tidak sportif alias main sabun selama pertandingan.

Sumber: Kompas Tahun 2000

PATIMPUS Designed by Templateism | Blogger Templates Copyright © 2014

Theme images by richcano. Powered by Blogger.