 |
| sumber |
"Buku karya Raja Azman Syarif itu diharapkan berguna bagi masyarakat, khususnya warga Labuhanbatu dalam upaya lebih mengenal daerahnya," kata Kepala Kantor Arsip Perpustakaan dan Dokumen Labuhanbatu, M.Idris Lubis di Rantauprapat, Senin.
Ia mengatakan, buku berisi tentang budaya, ekonomi, politik dan pembangunan masa Kerajaan Melayu Siak setebal 583 halaman tersebut, selesai ditulis pada tahun 1988.
Namun tidak dilirik oleh penerbit, dan seiring bergulirnya waktu, pada Nopember 2016 naskah tersebut dicetak ke dalam buku sebanyak 500 eksemplar.
Buku karya putra daerah Labuhanbatu itu yang sebelumnya berjudul "Bilah Pane Dalam Lintas Sejarah" dinilai hanya mewakili sejarah Kerajaan diwilayah itu saja.
Namun, setelah ditelaah dan melalui pembahasan, buku itu menjawab semua tentang sejarah Labuhanbatu yang sangat minim informasinya.
"Kita berterima kasih atas adanya buku tentang catatan sejarah Labuhanbatu itu dan untuk sementara akan dicetak 500 eksemplar," katanya.
Sementara Wakil Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu Yasmir Chaniago mengatakan dengan diterbitkannya buku yang berisi tentang sejarah Kabupaten Labuhanbatu, menambah catatan penting pengetahuan yang luas bagi daerah masing-masing, untuk dapat memotivasi dan menginspirasi para penulis muda.
Selain itu, Pemkab Labuhanbatu telah menggalakan program literasi sekolah untuk mengembangkan budaya membaca dan menulis siswanya.
"Semoga buku sejarah Labuhanbatu ini bermanfaat," katanya. (sumber)
